Bonsai – Bentuk, Ciri, 21 Jenis, Pembuatan & Harga
Bonsai yakni salah satu teladan kecil perpaduan antara ekspresi kesenian dengan alam, terutama flora. Seni ini lahir dari pemikiran atau inspirasi yang ingin menciptakan karya seni lewat flora sebagai obyeknya. Faktanya, ilham tersebut sukses menarik perhatian masyarakat khususnya mereka yang mencintai dunia botani dan tanaman hias.
Tanaman yang dijadikan hasil karya tersebut selanjutnya dengan perumpamaan bonsai. Menerapkan teknik bonsai pada tanaman berarti menjadikan aspek keindahan pada tumbuhan lebih menonjol.
Saat ini, teknik bonsai sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di penjuru dunia dengan mempergunakan berbagai jenis tanaman.
Mengenal Bonsai
Bonsai merupakan hasil perkawinan antara seni dan tanaman. Teknik perlakukan tanaman ini dilaksanakan dengan cara membuat tumbuhan yang ditanam di dalam pot menjadi kerdil serta memprioritaskan sisi keindahannya. Kesenian bonsai sungguh terkenal di kelompok lansia pecinta flora di Jepang.
Meski terkenal di Jepang, jikalau merunut pada sejarah hadirnya bonsai, ternyata seni tumbuhan ini berasal dari China pada tahun 220 M. Masyarakat China mengenal bonsai sebagai penjing semenjak periode Dinasti Tang.
Kesenian ini muncul dari kebiasan para tabib yang saling berkirim tumbuhan dalam pot. Kegiatan tersebut lalu menghasilkan ide untuk menciptakan flora hias di dalam pot.
Pada dikala itu, bonsai dibuat dengan memalsukan bentuk hewan dan simbol-simbol tertentu. Dari sinilah popularitas bonsai lalu menyebar hingga ke Jepang.
Kesenian bonsai mulai berkembang di kawasan Jepang pada Zaman Kamakura. Saat itu, seni tumbuhan ini populer di kalangan aristokrat.
Bonsai yang sebelumnya disebut penjing oleh penduduk China, sesudah masuk ke Jepang berganti nama menjadi bonkei sesuai dengan pelafalan pada karakter kanji. Bonkei sendiri diartikan selaku miniatur flora.
Bonsai lalu meluas dari kelompok ningrat Jepang mirip pejabat Istana dan samurai ke penduduk lazimpada Zaman Edo. Pada kala ini kelompok samurai menyebabkan kesenian bonsai sebagai selingan. Seiring berjalannya waktu hampir semua penduduk Jepang telah mempunyai tumbuhan bonsai di rumahnya masing-masing.
Istilah bonsai lalu digunakan pada Era Meji di masa ke-19 yang merupakan pelafalan Jepang dari penzai. Kata bonsai berasal dari penggabungan antara sai (pelafalan Jepang dari zai) yang berarti penanapan dan bon (pelafalan Jepang dari pen) yang berarti pot dangkal. Oleh alasannya itu, bonsai bisa diartikan selaku penanaman pada pot dangkal.
Pengertian bonsai terus berkembang sampai alhasil merujuk selaku tanaman yang dikerdilkan atau miniatur tumbuhan di dalam pot. Bonsai juga menjadi cerminan atau apresiasi kepada kehidupan dan kematian semua makhluk hidup. Inilah salah satu argumentasi mengapa bonsai juga memiliki nilai sakral.
Kriteria Tanaman Bonsai
Walaupun obyeknya adalah flora, namun tidak semua jenis flora bisa dijadikan bonsai. Hanya tumbuhan dengan kriteria tertentu yang bisa dibuat sampai menjadi bonsai.
Adapun beberapa tolok ukur tanaman yang memenuhi persyaratan tersebut yakni sebagai berikut:
1.
Berkeping Dua atau Dikotil
Kriteria pertama untuk menciptakan bonsai adalah flora harus berasal dari kelompok dikotil atau tumbuhan yang berkeping dua. Tumbuhan dikotil mampu dikenali dari ciri khas seperti kambium pada batang yang membuatnya kokoh. Dengan begitu penampakan fisik tanaman dikotil yaitu memiliki batang yang makin ke bawah makin besar.
Tanaman dengan batang besar dan kuat menjadi pilihan sempurna, karena tekstur tersebut menjadikannya kuat pada saat dibentuk. Tidak hanya itu, tata cara perakaran flora dikotil juga lebih berpengaruh, alasannya memiliki jenis akar tunggang dengan akar utama berskala besar.
2. Berbentuk Unik
Kriteria kedua tanaman untuk bonsai yaitu memiliki bentuk yang indah dan unik. Contohnya ialah flora dengan bunga warna-warni dalam satu pohon, kontur batangnya berliku-liku, atau buahnya berbentuk gila. Kadangkala keunikan mirip ini dimiliki oleh tumbuhan yang cacat, sehingga morfologinya berubah menjadi khas.
3. Tahan Terhadap Perlakukan Khusus
Menerapkan kesenian bonsai pada sebuah tanaman mempunyai arti memberi perlakukan khusus untuk memperindah tampilan tumbuhan tersebut. Perlakuan khusus yang diberi bisa berbentukpemahatan, pemangkasan, hingga memberi kawat dengan tujuan mengganti tumbuhan tersebut sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Oleh sebab itu, tumbuhan yang ingin dijadikan bonsai haruslah mempunyai daya tahan yang bagus. Sebab perlakuan paksa tersebut akan mengubah bentug fisiologis dari flora. Jika tanaman yang dijadikan bonsai tidak mempunyai daya tahan yang besar lengan berkuasa, maka resiko paling besar ialah ajal pada flora.
4. Tumbuhan Berumur Panjang
Membuat tumbuhan bonsai tidaklah mudah dan tidak mampu jadi dalam waktu singkat. Butuh serangkaian proses panjang sampai hasilnya suatu tanaman menjadi bonsai. Proses ini mencakup perlakuan khusus yang diberikan dan juga perawatannya. Makara tanaman mesti memiliki umur panjang supaya dapat bertahan usang.
Bonsai
yang berhasil umumnya mempunyai kesan bau tanah. Bukan alasannya flora tersebut sudah
bau tanah, tetapi merupakan hasil dari perpaduan berbagai bagian seni mirip kuno,
bagus, berwibawa, dan juga harmoni. Unsur tersebut kemudian menyatu dalam
tanaman sederhana yang bernilai tinggi.
5. Ukuran
Sesuai
dengan artinya ‘miniatur tumbuhan’, maka bonsai adalah tumbuhan yang memiliki
ukuran kecil atau kerdil. Biasanya ukuran patokan dari tinggi bonsai berkisar
antara 50 cm sampai 150 cm. Dengan tinggi seperti itu, maka flora
memungkinkan untuk ditanam pada media pot.
Tanaman yang dijadikan bonsai sendiri sebenarnya memiliki ukuran yang cukup besar, bahkan tingginya mampu hingga puluhan meter pada kondisi wajar . Maka dari itu flora diberi perlakuan khusus supaya tidak berkembang besar.
Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengerdilkan flora, contohnya memotong pucuk dan akar agar hormon auksin yang mengakibatkan perpanjangan berkurang, berkala membuang tunas yang tumbuh, dan meletakkannya di bawah cahaya matahari untuk menghambat kinerja hormon auksin.
Bentuk Tanaman Bonsai
Ada banyak sekali bentuk tanaman bonsai yang umum dibuat oleh para petani tergantung pada ilham dan kombinasi yang dikehendaki. Bentuk ini dijadikan selaku dasar atau pola untuk memberi perlakuan pada batang tumbuhan bonsai.
Berikut ini adalah beberapa bentuk dasar tanaman bonsai yang kerap ditemui, antara lain:
- Tegak Lurus (Chokkan)
- Tegak Berkelok-Kelok (Moyoubi)
- Miring (Shakan)
- Sarung Angin (Fuginashi)
- Menggantung dan Setengah
Menggantung (Kengai dan Hankengai) - Batang Bergelung (Bankan)
- Sapu Tegak (Houkidachi)
- Menonjolkan Akar (Neagari)
- Berbatang Banyak (Takan)
- Akar terjalin (Netsunarari)
- Kelompok (Yoseue)
- Pohon Sastrawan atau Bebas (Bunjingi)
- Pohon Tidak Lazim (Kawariki)
21 Jenis Bonsai
Banyak jenis bonsai yang sering dibudidayakan di pasaran atau dibuat oleh pecinta flora. Jenis ini diklasifikasikan berdasarkan flora yang dijadikan sebagai bonsai.
Umumnya pohon yang dijadikan bonsai adalah spesies langka yang jarang dijumpai, namun ada pula yang cukup sering dijumpai. Berikut yakni 21 jenis bonsai yang sering ditemui, yakni:
1. Bonsai Bougenville
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Caryophyllales |
Famili | Nyctaginaceae |
Genus | Bougainvillea |
Spesies | Bougainvillea sp. |
Tanaman bougenville mempunyai daya tarik pada bunga dan daunnya. Dengan 14 total spesies 8 diantaranya terdapat di Indonesia. Adapun warna bunga bougenville antara lain pink, kuning, magenta, ungu, putih, dan keemasan. Sementara beberapa spesies tertentu memiliki daun bercorak unik dengan campuran warna hijau tua, muda dan kekuningan.
2. Bonsai Beringin
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Urticales |
Famili | Moraceae |
Genus | Ficus |
Spesies | Ficus benjamina |
Daya tarik beringin terletak pada fisiologi daunnya yang rimbun dan berukuran kecil-kecil. Hal ini memudahkan untuk melaksanakan pemangkasan, sehingga mampu dikreasikan sesuai harapan. Jenis yang paling cocok dijadikan pohon bonsai beringin ialah spesies Ficus microcarpa dari China.
3. Bonsai Adenium
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentinales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Adenium |
Spesies | Adenium sp. |
Adenium atau Kamboja Jepang juga sering dijadikan bonsai, alasannya mempunyai kontur batang yang besar di bab bawah dan sangat kecil di atasnya. Warna bunga adenium juga menawan dengan gradasi semakin ke dalam semakin gelap. Umumnya bunga adenium berwarna merah muda.
4. Bonsai Azalea
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Ericales |
Famili | Ericaeae |
Genus | Rhododendron |
Spesies | Rhododendron sp. |
Tanaman
satu ini ialah kelompok perdu yang berasal dari China dan Jepang. Azalea
memiliki daun kecil berwana hijau gelap yang tepat dijadikan bonsai. Pada iklim
pegunungan kemajuan azalea lebih maksimal, sehingga bunganya besar dan
berwarna cerah.
5. Bonsai Anggur
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Myrtaceae |
Genus | Myrciaria |
Spesies | Myrciaria cauliflora |
Anggur mempunyai fisiologi daun unik dan warna buah yang mempesona. Tumbuhan satu ini juga memiliki ketahanan yang tinggi kepada cahaya matahari, sehingga mampu bertahan hidup pada iklim tropis yang panas. Spesies anggur yang paling sesuai dijadikan bonsai yakni Myrciaria cauliflora atau Anggur Brazil.
6. Bonsai Anting Putri
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentianales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Wrightia |
Spesies | Wrightia religiosa |
Anting
Putri juga biasa disebut Melati Anting dan Santalia yaitu tumbuhan yang berasal
dari China. Pada dasarnya flora yang memiliki bunga berwarna putih ini sudah
memiliki tampilan yang indah, sehingga sangat cocok dijadikan bonsai. Spesies
yang biasa dipakai ialah Wrightia religiosa.
7.
Bonsai Pinus
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Coniferopsida |
Ordo | Conifer |
Famili | Pinaceae |
Genus | Pinus |
Spesies | Pinus sp. |
Keunikan pohon pinus terletak pada bentuk daunnya yang ibarat jarum dan tekstur kulit batangnya yang terkelupas. Ada dua spesies pinus yang sering dijadikan bonsai ialah Pinus merkusii yang ialah spesies orisinil Indonesia dari Tapanuli Selatan dan Pinus thunbergii atau Pinus Hitam Jepang yang berasal dari Jepang.
8.
Bonsai Delima
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Lythraceae |
Genus | Punica |
Spesies | Punica granatum |
Delima yakni tanaman berbuah yang cukup unik untuk diberi perlakuan bonsai. Tanaman ini mempunyai buah cerah yang berbentuk oval dan berwarna kuning kemerahan. Bentuk batangnya yang berkembang berputar serta fisiologi daun yang kecil juga memenuhi tolok ukur bonsai.
9.
Bonsai Sakura
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Rosales |
Famili | Rosaceae |
Genus | Prunus |
Spesies | Prunus sp. |
Tanaman ikonik Jepang ini mempunyai makna yang dalam, seperti lambang kecantikan, keberanian, dan pembaharuan. Bahkan kedalaman makna tersebut juga dituangkan ke dalam bentuk Perayaan Hanami sebagai perayaan dikala Bunga Sakura bermekaran.
Sakura
memiliki bunga berwana putih atau merah muda dan akan tumbuh lebat pada demam isu
tertentu. Beberapa spesies Sakura mempunyai bunga yang berwarna kuning di tengah
dan semakin ke luar berwarna putih. Ada juga yang di tengahnya putih dan di
luarnya merah muda. Semua jenis Sakura cocok untuk dijadikan bonsai.
10.
Bonsai Wisteria
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fabales |
Famili | Fabaceae |
Genus | Wisteria |
Spesies | Wisteria sp. |
Wisteria yaitu flora yang pertama kali ditemukan di daerah China, Jepang, Korea, dan Amerika. Tanaman satu ini memiliki ciri fisik yang sungguh menarik dan unik, seperti bunganya yang berwarna ungu, biru, dan putih. Bunga tersebut berkembang secara menggantung di ranting Wisteria.
Tidak hanya itu saja Wisteria juga memiliki umur yang panjang yakni bisa hidup selama 100 tahun dengan tinggi pohon 30 meter. Walaupun nyaris sempurna untuk dijadikan bonsai, namun merawat Wisteria harus hati-hati, karena tumbuhan ini mampu mengakibatkan keracunan kalau tertelan.
11.
Bonsai Cemara
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fagales |
Famili | Casuarinaceae |
Genus | Casuarina |
Spesies | Casuarina sp. |
Kemampuan penyesuaian pohon cemara sungguh tinggi sehingga mampu hidup pada lingkungan basa ataupun asam. Cemara mempunyai pesona pada daunnya yang kecil, memanjang, berwarna hijau keabu-abuan, dan beruas layaknya rambut ekor kuda, serta tekstur batang yang beralur. Jenis cemara yang cocok dijadikan bonsai adalah Casuarina equisetifolia.
12.
Bonsai Asam Jawa
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Mimosaes |
Famili | Mimosaceae |
Genus | Tamarindus |
Spesies | Tamarindus indica |
Asam Jawa dikenal sungguh mudah untuk dijadikan bonsai hingga muncul pernyataan bahwa orang yang tidak mempunyai pengalaman apapun mampu menghasilkan bonsai dari tanaman satu ini. Tanaman ini mempunyai struktur batang kuat, sehingga dikala dibentuk sesuai impian batang tersebut sulit untuk patah.
13.
Bonsai Bambu
Kingdom | Plantae |
Divisi | Tracheophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Poales |
Famili | Poaceae |
Genus | Bambusa |
Spesies | Bambusa glaucescens |
Bambu yang cocok untuk dijadikan bonsai biasanya berasal dari China, Jepang, dan Thailand. Jenis bambu dari negara tersebut mempunyai keunikan mirip ruas batangnya bergelembung, daunnya rimbun sehingga gampang untuk dibuat, serta ukurannya yang memang agak kecil.
14.
Bonsai Kawista Batu
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Sapindales |
Famili | Rutaceae |
Genus | Limonia |
Spesies | Limonia feronia |
Kawista Batu adalah tanaman keluarga jeruk yang banyak diminati untuk dibentuk bonsai. Tanaman ini secara fisik sudah mempesona dengan daun berskala kecil yang hanya terdiri atas satu sampai tiga helai dalam satu dahan. Selain itu tingkat ketahanannya kepada keadaan media tanam dan cuaca juga tinggi, tetapi pertumbuhannya lambat.
15.
Bonsai Soka
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentianales |
Famili | Rubiaceae |
Genus | Ixora |
Spesies | Ixora acuminata |
Tanaman yang sering dijumpai ini juga bisa dibentuk bonsai, karena struktur morfologinya yang unik dan spesiesnya beragam. Soka atau lebih dikenal dengan sebutan Asoka memiliki arti yang cukup dalam dan berasal dari Bahasa Sansekerta yang mempunyai arti bebas, sedih, dan kedukaan. Tanaman ini juga dipercaya selaku flora pengusir rasa murung.
Soka memiliki daun yang kecil-kecil dan bunga beraneka warna. Bunga tersebut tumbuh mirip kembang api dan berwarna putih, kuning, orange, merah, dan merah muda. Tumbuhan yang dijuluki api hutan ini cocok dijadikan bonsai karena memiliki ketahanan terhadap berbagai kondisi termasuk yang paling ekstrim sekalipun.
16.
Bonsai Waru
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Malvales |
Famili | Malvaceae |
Genus | Hibiscus |
Spesies | Hibiscus tiliaceus |
Waru yakni tanaman yang juga sering dijadikan sebagai bonsai. Biasanya spesies yang paling bagus berasal dari wilayah Brazil, namun banyak juga Waru setempat yang menawan dijadikan bonsai meskipun daunnya agak besar. Pohon ini memiliki daun yang tumbuh sangat rimbun.
17.
Bonsai Asam Londo
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fabales |
Famili | Fabaceae |
Genus | Pithecellobium |
Spesies | Pithecellobium dulce |
Asam Londo juga diketahui dengan istilah Asam Belanda. Tumbuhan yang satu ini lazimnya tumbuh sebagai pohon peneduh pada kondisi normal. Akan namun mampu dijadikan bonsai sebab pertumbuhan batang dan cabangnya tidak beraturan, sehingga menghadirkan nilai seni. Selain itu Asam Londo juga dikenal mempunyai perawatan yang mudah untuk dijadikan bonsai.
18.
Bonsai Buni
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Malpighiales |
Famili | Phyllanthaceae |
Genus | Antidesma |
Spesies | Antidesma bunius |
Daya tarik buni selaku bonsai terletak pada buahnya yang berwarna hijau, hitam, serta merah, berukuran kecil, dan tumbuh secara berkelompok. Ketika sudah masak buah tersebut akan berwarna hitam dan memiliki rasa yang khas. Pertumbuhan daunnya yang rimbun juga menjadi keunikan tersendiri bagi tumbuhan ini.
19.
Bonsai Ki Putri
Kingdom | Plantae |
Divisi | Pinophyta |
Kelas | Pinopsida |
Ordo | Pinales |
Famili | Podocarpaceae |
Genus | Podocarpus |
Spesies | Podocarpus neriifolius |
Ki Putri yakni tumbuhan yang hidup di wilayah India, Nepal, Kepulauan Solomon, dan Asia Tenggara. Pohon ini mampu tumbuh lebih dari 15 meter pada kondisi wajar dan ada juga yang kerdil secara alami. Secara morfologi Ki Putri memang menarik untuk dijadikan bonsai, alasannya mempunyai ciri khas tersendiri.
Daunnya
berwarna hijau dan berkembang meruncing dengan batang berwarna putih kekuningan.
Tanaman berumah dua ini menghasilkan untaian oval kecil kekuningan pada organ
jantan serta biji yang ditutupi salut berwarwan kuning dan bengkakan lunak di
bawahnya berwarna ungu pada organ betina.
20.
Bonsai Melati
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Lamiales |
Famili | Oleaceae |
Genus | Jasminum |
Spesies | Jasminum mesnyi |
Melati ternyata juga bisa dijadikan selaku bonsai dan umumdisebut Bonsai Melati Yasmin. Jenis Melati yang cocok untuk dijadikan sebagai bonsai yakni yang berasal dari Jepang, sebab secara fisik sudah tampak khas. Akan tetapi walaupun tidak perlu perlakuan khusus berlebih, Melati termasuk flora yang rewel jika ingin dijadikan pohon bonsai.
21.
Bonsai Murbei
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Lamiales |
Famili | Moraceae |
Genus | Morus |
Spesies | Morus alba |
Pohon Murbei ialah flora yang diketahui sukar-sukar mudah untuk dijadikan bonsai. Gampang alasannya adalah murbei condong mudah menyesuaikan dengan iklim dan tanah apa saja, namun sulit alasannya daunnya sering digerogoti ulat sutera. Daya tarik murbei ada pada buahnya dan morfologi daun yang berupa oval seperti telur dengan gerigi di sisinya.
Manfaat Bonsai
Jika merujuk pada sejarah awal dikenalnya bonsai, tumbuhan ini sebenarnya murni sebagai flora hias. Oleh alasannya adalah itu, flora diberi perlakuan khusus biar kerdil dan mampu menciptakan performa yang indah. Karena dengan begitu nilai seni yang dimilikinya bisa kian berpengaruh.
Pada beberapa kasus, bonsai juga bisa dimanfaatkan untuk menghemat kemungkinan terjadinya erosi pada tanah. Hal ini dapat terjadi alasannya bonsai mampu membantu tanah untuk memajukan kemampuannya menyerap air. Bonsai juga dipercaya bisa mengurangi polusi dengan gas oksigen yang dihasilkannya.
Dari aspek pihak yang merawat bonsai, pohon kerdil ini bisa menjadi media untuk melatih keteguhan. Sebab perawatan tumbuhan untuk dijadikan bonsai tidaklah gampang dan harus melalui tahap yang sungguh panjang.
Metode Pembuatan Pohon Bonsai
Ada serangkaian proses panjang untuk menciptakan tanaman bonsai yang memiliki nilai estetika tinggi. Berikut ini ialah langkah-langkah pembuatan bonsai lengkap dengan kiat perawatannya, yakni:
1. Pemilihan Bibit
Memilih bibit bonsai tidaklah mudah, alasannya harus mencari flora yang memiliki ciri fisiologi yang unik dan indah. Pada tahap ini penting sekali untuk menerapkan kriteria bonsai yang sudah disebutkan sebelumnya. Jika telah ketemu yang pas, maka bibit diperoleh melalui sistem pembuatan okulasi, cangkok, atau stek.
2.
Penanaman Bibit
Bibit yang telah diambil sebelumnya, kemudian ditanam di dalam pot. Pada tahap ini agar menentukan pertumbuhan bibit sukses penting untuk menentukan tanah yang bagus. Tanah seperti ini yakni tanah yang gembur, mendapat pasokan air cukup, mengandung nutrisi, serta mempunyai kanal drainase.
Tanah tersebut kemudian diaduk dengan pasir, humus, kerikil, dan juga pupuk organik. Jenis pot juga menjadi salah satu penunjang untuk mengembangkan faktor estitika dari flora bonsai tersebut. Bentuk pot yang biasa digunakan yakni persegi dan bundar serta ada yang dangkal dan dalam.
3. Pembuatan
Tahap berikutnya bibit bonsai yang telah berkembang mulai dibentuk dengan diberi perlakuan khusus. Caranya dengan memangkas flora menjadi bentuk yang dikehendaki. Pemangkasan tersebut dipraktekkan pada area pangkal cabang untuk menghindari flora mengalami kekeringan.
Selain
pada area cabang pemangkasan juga diterapkan di akar flora. Pemotongan akar
berfungsi untuk menciptakan bentuk yang dikehendaki. Akar dipotong supaya
mengarah ke samping, sehingga perbanyakannya lebih gampang. Pemangkasan pada
cabang dan akar secara rutin ini akan menciptakan flora tumbuh secara lambat.
Teknik
perlakuan khusus lainnya yakni melilitkan kawat pada cabang atau ranting.
Tujuannya semoga perkembangan tumbuhan mengikuti kontur kawat. Ketika flora sudah
tumbuh sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka kawat yang tadi dililit akan
dilepas kembali.
4. Perawatan
Agar
bonsai dapat tumbuh secara optimal dan berhasil, harus dijalankan perawatan
secara berkala . Mulai dari penyiraman air hingga pertolongan pupuk yang cukup.
Penting diingat biar jumlah air yang disiramkan tidak berlebih untuk menangkal
perkembangan jamur. Asupan sinar matahari juga harus baik dan tanahnya diganti
secara berkala .
Harga Bonsai
Harga jual bonsai ditaksir sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan bonsai tersebut. Mulai dari jenis tanaman yang digunakan, ukuran, usia bonsai, serta teknik pengerjaan dan perwatannya. Rata-rata bonsai dijual seharga Rp 150.000 dan yang paling fantastis senilai 3 miliar rupiah.
Bonsai Azalea, Anting Putri, Pinus, dan Wisteria lazimnya dijual dengan harga antara Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Sementara jenis Bonsai Bougenville, Beringin, Anggur, Sakura, dan Cemara dijual dengan harga jutaan sampai puluhan juta rupiah. Itupun pada ketika bonsai berada dalam keadaan persyaratan.
0 Response to "Bonsai – Bentuk, Ciri, 21 Jenis, Pembuatan & Harga"
Post a Comment