Kertas – Sejarah, Faedah, Materi, Proses Pengerjaan, Jenis & Ukuran
Salah satu benda yang memiliki peran penting dalam kehidupan bahkan perkembangan peradaban manusia yaitu kertas. Banyak sekali manfaat yang mampu dinikmati insan sejak ditemukannya kertas. Tidak hanya untuk bidang pendidikan saja, namun juga untuk berbagai sendi kehidupan lainnya.
Hampir
setiap produk atau barang yang digunakan mengandung bagian kertas walau sedikit.
Pakaian umumnya diberi label yang terbuat dari kertas, tas belanjaan dari supermarket
juga ada dari kertas, dan masih banyak lagi. Sayangnya kini telah banyak jenis
kertas yang membutuhkan waktu panjang supaya bisa didaur ulang.
Sejarah dan Perkembangan Kertas
Sebagai hasil karya manusia kertas tidak serta merta ada, tetapi membutuhkan waktu yang cukup panjang sampai jadinya bisa dipakai mirip ketika ini. Jika menengok pada sejarah kala lampau, dimengerti bahwa para pendahulu memanfaatkan watu, pelepah pohon, hingga dengan daun sebagai media untuk menulis.
Tidak ada sumber pasti yang menyatakan secara terang wacana dimana dan siapa penemu kertas di dunia. Hanya saja ada tiga versi sejarah yang menceritakan tentang asal mula datangnya kertas dalam kehidupan manusia yang mampu kita jadikan acuan. Ketiga versi tersebut yaitu model Tiongkok atau China, model Mesir, dan juga model Indonesia.
1. Versi Tiongkok
Menurut
versi Tiongkok keberadaan kertas berawal dari ide saat menyaksikan proses
pengerjaan sutera. Pada abad itu ada seorang masyarakatsetempat yang tidak
sengaja mendapatkan media tipis yang berbahan baku sutera. Catatan sejarah
menyebutkan bahwa media tersebut mirip sekali dengan kertas dan lalu
disebut bo.
Sejak ketika itu penduduk Tiongkok mulai beralih menggunakan media bo untuk menulis. Bahkan para masyarakatpun membuka kawasan produksi bo untuk kemudian dipasarkan ke penduduk wilayah lainnya. Makin usang tingkat undangan pun kian banyak dan kertas pun terus meluas ke sekitar Tiongkok.
Kondisi
tersebut sebaiknya memajukan penghasilan dari sektor produksi bo,
tetapi justru menyebabkan persoalan baru. Pasalnya bahan baku bo yang
berasal dari pohon sangat sukar untuk diperoleh dan biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi bo juga tidaklah sedikit.
Melihat keadaan tersebut beberapa pihak mulai mencari alternatif lain untuk menggantikan bo yang produksinya terbatas. Akhirnya pada sekitar awal kala ke-2 seorang pejabat dari pengadilan Tiongkok, Cai Lun, menemukan cara baru membuat media untuk menulis. Cara tersebut memakai materi baku hasil hutan seperti kulit kayu dan batang gandum.
Inovasi
yang dihasilkan oleh Cai Lun tersebut mendapat tanggapanyang baik, alasannya adalah memang
gampang ditemukan dan bernilai hemat. Belum lagi proses produksi yang tidak
membutuhkan biaya besar menjadi keunggulan tersendiri. Secara tampilan media yang
umumditulis dengan menggunakan kuas ini juga tipis, ringan, dan tahan usang.
Perkembangan
media tulis ini terus meluas ke banyak sekali daerah yang lain. Pada permulaan kurun ke-3
proses produksinya sudah dimengerti oleh wilayah di sekeliling Tiongkok seperti
Kore dan Jepang. Seiring berjalannya waktu media ini kesudahannya sampai juga ke
benua lain seperti Eropa dan Amerika.
Pasar
Eropa mulai mengenal media tulis asal Tiongkok ini pada sekitar kurun ke-12,
tepatnya pada periode pemerintahan Dinasti Tang. Pada waktu yang hampir serempak
juga sudah menyentuh daerah Arab. Selanjutnya pada periode ke-16 versi Tiongkok
menyebutkan bahwa penyebarannya telah hingga ke Amerika.
2. Versi Mesir
Mesir juga mempunyai model sendiri terkait sejarah dan kemajuan kertas. Menurut versi ini penduduk peradaban Mesir kuno mempergunakan papirus sebagai media untuk menulis dan mecatat. Papirus ialah sejenis tumbuhan air yang berkembang liar. Masa itu bermula pada saat pemerintahan Kerajaan Firaun dan terus mengalami kemajuan yang signifikan.
Penggunaan
papirus untuk mencatat terus meluas menuju sepanjang daerah Timur
Tengah hingga Laut Tengah di Romawi. Sampai alhasil tiba juga di dataran Eropa
yang lalu menilai papirus sebagai barangmewah, karena
bernilai manfaat dan memiliki harga yang fantastis.
Perkembangan
media tulis menurut model Mesir ini juga diperkuat dengan istilah kertas di
daerah Eropa. Misalnya dalam Bahasa Inggris kertas disebut paper yang
diyakini berasal dari kata papirus atau cyperus papyrus, dalam
Bahasa Spanyol disebut papel, serta dalam Bahasa Jerman, Bahasa Prancis,
dan Bahasa Belanda disebut papier.
Meskipun begitu, peradaban Mesir kuno juga menyinggung tentang Tiongkok sebagai bangsa yang memiliki sumbangsih besar terhadap media tulis. Disebutkan bahwa seorang bangsa Tiongkok berjulukan Tsai Lun merupakan penemu kertas berbahan baku bambu. Pada tahun 101 Masehi kertas jenis ini sudah sungguh gampang didapatkan di Tiongkok.
Kertas berbahan baku bambu tersebut selanjutnya menyebar ke daerah tetangga mirip Jepang dan Korea, kemudian jadinya hingga ke bangsa Tiongkok yang mendiami wilayah timur. Dengan inovasi tersebut, Tiongkok lalu diketahui selaku penyumbang kertas paling besar di dunia. Hanya saja ketika itu proses pembuatannya masih dirahasiakan.
Teknik
pembuatan kertas berdasarkan sejarah Mesir dijalankan pertama kali oleh bangsa Arab
pada era pemerintahan Bani Abbasiyah. Pada waktu itu tawanan perang
berkebangsaan Tiongkok yang mengajarkan kepada bangsa Arab mengenai tata cara
pengerjaan kertas. Bangsa Arab lalu membuka sentra buatan kertas seperti di
Banghdad dan Smarkand.
Kertas
yang diproduksi oleh bangsa Arab tersebut terus mengalami peningkatan yang
signifikan. Persebarannya telah meraih daerah Italia dan India. Bahkan
saat Grenada bangsa Moor jatuh pada tangan bangsa Spanyol dikala Perang Salib
terjadi, kertas sudah menyebar secara menyeluruh di dataran Eropa.
3. Versi Indonesia
Bangsa
Indonesia juga mempunyai versinya sendiri dalam mengisahkan sejarah dan
kemajuan kertas. Sejarah menyebutkan bahwa di Indonesia kertas pertama kali
dibuat pada kala ke-7 dengan menggunakan materi baku pohon dan dilaksanakan di
wilayah Ponorogo.
Ponorogo menjadi kawasan pembuatan karena pohon yang dijadikan materi baku hanya berkembang di tempat tersebut. Adapun bagian pohon yang digunakan untuk membuat kertas yaitu kulitnya. Hanya saja pada masa itu bangsa Indonesia condong masih lebih senang menulis di atas arca atau kerikil alasannya dinilai tahan usang.
Sedangkan
kertas dari kulit yang dibentuk di Ponorogo hanya dipakai oleh para biksu dari
Kerajaan Sriwijaya sebagai media untuk mempelajari pedoman agama Budha. Seiring
perkembangannya media ini kemudian dimanfaatkan untuk melukis wayang beber yang
merupakan cikal bakal lahirnya pertujukan wayang kulit dikala ini.
Meski begitu kemajuan media tersebut belum meluas. Apalagi pada periode ke-9 bangsa Indonesia mendapatkan lempengan tembaga di Desa Taji yang dinilai masih lebih baik. Baru saat agama Islam perlahan-lahan masuk ke Indonesia penggunaan kertas kulit mulai dimanfaatkan secara lebih luas.
Ketika Islam masuk melalui Kerajaan Samudera Pasai, fungsi dari kertas kulit yang dibentuk di Ponorogo itu mulai bertambah. Salah satunya yaitu selaku media penulisan kitab suci Al-Qur’an. Hal ini mampu dilihat bahwa di Indonesia Al-Qur’an pada permulaan masuknya Islam ditulis di atas kertas kulit di Pesantren Tegalsari, Ponorogo, di bawah asuhan KH. Khasan Besari.
Manfaat Kertas
Kehadiran kertas ternyata memberi efek yang luar biasa terhadap peradaban umat manusia. Seiring berjalannya waktu penggunaan kertas pun mengalami perubahan dan lebih inovatif. Meski pada awalnya kertas sebatas media untuk menulis, tetapi kini banyak sekali bidang kehidupan sudah memanfaatkan kertas lebih dari itu.
Berikut ini merupakan beberapa bentuk pemanfaatan kertas oleh umat insan dikala ini.
- Media tulis. Manfaat ini ialah yang paling lazim ditemui ketika ini terbukti dengan adanya buku tulis dan catatan.
- Media Cetak. Kertas juga dimanfaatkan untuk menghasilkan materi bacaan bagi manusia mirip dengan mencetak koran, majalah, tabloid, skripsi, novel, komik, dan buku bacaan.
- Media Edukasi. Pemanfaatan kertas juga paling banyak digunakan sebagai media edukasi di pusat pendidikan seperti sekolah dan universitas. Contohnya yakni buku pelajaran dan materi seminar.
- Bahan Mainan. Lahirnya bidang gres mirip origami juga menambah manfaat kertas, adalah dibuat sebagai bahan menciptakan bahtera kertas, pesawat, dan bunga.
- Persuratan. Dewasa ini tanda bukti yang dikenal dengan istilah hitam di atas putih sungguh diperlukan untuk aktivitas persuratan seperti surat menyurat, nota pembayaran, struk belanja, piagam, dan akta.
- Alat Pembungkus. Kertas juga digunakan sebagai materi pembungkus mulai dari pembungkus buku, masakan, kado, sampai keperluan yang lain.
- Bahan Sedotan. Inovasi menghadirkan cara baru untuk mengasihi alam yakni mengubah sedotan yang berbahan plastik dengan kertas, karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan.
- Hiasan Dinding. Ada banyak sekali dinding yang berbahan baku kertas mirip walpaper, kalender, dan foto.
- Bahan Pelindung. Saat ini kertas juga telah dicetak dalam bentuk yang tebal, sehingga memungkinkan untuk dijadikan selaku materi pelindung mirip kardus yang digunakan untuk mengirim barang.
- Media Pemasaran. Teksturnya yang ringan dan gampang dibawa membuat kertas cocok untuk dijadikan selaku media pemasaran seperti menciptakan selebaran, pamflet, dan booklet.
Bahan Baku Kertas
Sejak zaman dulu kertas diproduksi selaku hasil dari olahan bahan-materi yang diperoleh dari alam. Hal itu pun masih tetap mempengaruhi bikinan kertas hingga ketika ini. Walaupun begitu telah ada banyak penemuan untuk menciptakan kertas.
Berikut ini ialah daftar materi baku pembuatan kertas, antara lain:
1.
Kayu
Jenis kayu yang dimanfaatkan selaku bahan baku pengerjaan kertas umumnya yaitu kayu akasia dan kayu sengon. Kedua jenis kayu ini memiliki kandungan serat yang tinggi dan minim air, sehingga cocok untuk dimasak menjadi kertas. Oleh alasannya adalah itu dibuatlah Hutan Tanam Industri untuk menanam pohon ini sebagai kebutuhan industri.
Kayu
sengon dan kayu akasia ini lalu dimasak untuk menghasilkan bubur kertas atau
dikenal dengan istilah pulp. Hasil olahan inilah yang kemudian diolah
kembali untuk menjadi kertas. Biasanya pulp juga ditambahkan beberapa
jenis komposisi lain bila ingin menghasilkan jenis kertas yang berlawanan.
2.
Bambu
Pemanfaatan bambu selaku materi baku kertas kebanyakan dijalankan oleh penduduk di kawasan Asia, khususnya China, Jepang, dan Korea. Pasalnya ketiga negara tersebut mempunyai buatan bambu yang sangat tinggi. Belum lagi realita bahwa kertas dari bambu menghabiskan ongkos yang relatif lebih murah daripada bahan yang lain.
3.
Papirus
Pohon
papirus tumbuh subur, sehingga banyak ditemui di daerah Mesir. Oleh alasannya adalah itu
kertas Mesir pada umumnya berbahan dasar papirus. Hanya saja untuk menciptakan
kertas bermutu diharapkan jenis papirus yang bermutu baik pula.
Sayangnya jenis ini cukup sukar untuk didapatkan, sehingga harganya cenderung
lebih mahal.
4.
Kulit Binatang
Bukan hanya tumbuhan saja yang mampu menjadi bahan baku pembuatan kertas. Binatang juga bisa menjadi alternatif lain yang cukup baik. Dalam hal ini yang digunakan ialah kulit domba, sebab memiliki tekstur kering. Kertas dari bahan baku ini kebanyakan digunakan di kalangan kerajaan.
Proses Pembuatan Kertas
Pada permulaan sejarah perkembangan kertas, proses pembuatan media tulis ini tidak disebarkan secara biasa , alasannya adalah statusnya selaku benda glamor. Tetapi saat ini sudah banyak industri kertas yang bisa dijumpai. Proses pembuatannya pun tidak lagi dirahasiakan, bahkan sudah banyak diajarkan terutama terhadap pelajar untuk menciptakan kertas daur ulang.
Proses
pengerjaan kertas secara biasa mesti melalui tiga tahap sebelum hasilnya tampak
mirip yang banyak beredar di pasaran. Tahap pertama yakni penbuatan pulp
atau bubur kertas, lalu dilanjutkan proses pengerjaan kertas, dan kesannya
tahap finishing. Adapun tahapannya ialah selaku berikut.
1.
Pembuatan Pulp
Proses ini merupakan tahap permulaan pengerjaan kertas, yaitu mulai dari penyeleksian bahan baku sampai akhirnya menciptakan bubur kertas atau lebih diketahui sebagai pulp.
Berikut ini yakni tindakan pembuatan pulp.
- Pohon di Hutan Tanaman
Industri yang kayunya dimanfaatkan selaku bahan baku kertas ditebang. - Kayu pohon tersebut kemudian
dipotong menjadi bab-bagian kecil yang disebut sebagai log. Log
ini harus disimpan terlebih dahulu di penampungan khusus hingga teksturnya agak
lunak. Biasanya menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. - Log yang sunak lunak masuk ke tahap
pembuangan kulit atau dikenal selaku de-barker dengan sumbangan mesin. - Log kembali diiris menjadi bab yang
jauh lebih kecil menggunakan mesin chipping. Kurang lebih ukurannya sama
dengan chip. - Chip dipilah menjadi dua bagian. Chip
yang ukurannya telah menyanggupi persyaratan mampu lanjut ke tahap berikutnya dan chip
dengan ukuran tidak menyanggupi tolok ukur akan diproses kembali. - Chip dimasak di dalam gester
hingga berupa bubur dengan metode Chemical Process atau Mechanical
Pulping Process. Selama proses ini serat kayu akan terpisah dari gabungan
bubur kertas tersebut.
2.
Pembuatan Kertas
Pulp yang dihasilkan pada tahap sebelumnya masih harus melewati serangkaian proses lagi untuk betul-betul menjadi kertas. Tahap ini banyak memanfaatkan tenaga mesin.
Berikut ini ialah langkah-langkahnya, antara lain:
- Pulp masuk ke tahap pembuatan
memakai mesin pencetak pada bab stock preparation. Pada tahap ini
pulp ditambahkan banyak sekali macam komposisi mirip air, zat kimia, zat
retensi, pewarna kertas atau dye, serta filter yang mengisi pori
pada serat kayu. Hasil selesai tahap ini disebut stock. - Stock dibersihkan memakai
mesin cleaner. - Setelah bersih stock
dimasukkan ke dalam Headbox yang merupakan daerah terbentuknya lembaran
kertas. - Tahap pembentukan lembaran
kertas juga sekaligus menjadi proses dewatering atau pembuangan air dari
stock. Oleh alasannya adalah itu mesih Headbox diletakkan di atas Fourdinier
Table yang berfungsi membuang air. Hasil akhir dari kedua proses ini ialah
kertas berair yang disebut web dengan tingkat kepadatan 20%. - Web dimasukkan ke dalam mesin Press
Part tepatnya di antara dua roll yang sedang berputar untuk kembali
membuang air bila masih ada yang tersisa sampai kepadatan kertas menjadi 50%.
Agar proses pembuangan tanpa hambatan di bab atas roll diberi tekanan. - Web masuk ke dalam tahap pengeringan
dengan memakai dryer. Ketika telah masuk tahap ini kadar air yang
terkandung di dalam kertas paling banyak sebesar 6%.
3. Finishing
Pada
tahap finishing kertas dililitkan pada gulungan besar atau disebut paper
roll. Selanjutnya hasil gulungan tersebut kembali dipadatkan dengan
menggunakan Rol Logam atau Calendars. Hasil tamat kertas lalu disesuaikan
dengan keperluan seperti GSM, kertas buram, ataupun dus.
Jenis-Jenis Kertas
Ada banyak sekali jenis kertas yang dapat dijumpai dipasaran. Mulai dari kombinasi warna, ketebalan, kegunaan, dan sebagainya. Berikut ini ialah berbagai jenis kertas yang sering dipakai dalam kehidupan manusia.
- HVS
Biasaya kertas ini digunakan untuk bidang kerja kantor, seperti surat, fotokopi, serta media cetak printer. Ciri kertas HVS yakni permukaannya agak agresif dan berwarna putih. Selain baik untuk mencetak, media ini juga cocok untuk menulis memakai pensi atau pulpen dengan gramasi yang sering digunakan 80 gsm dan 100 gsm. - Kalkir
Kertas jenis ini umumnya dipakai untuk media sablon. Warnanya tidak terlampau putih dan cenderung gelap dan nampak transparan seperti kertas yang terkena tumpahan minyak. - Duplex atau Coated
Kertas duplex mempunyai dua sisi berbera, yakni apda bab depan berwarna putih dan segi belakang berwarna debu-abau atau agak gelap. Umumnya dipakai untuk box kuliner dengan gramasi 250 gr, 270 gr, 310 gr, 350 gr, dan 400 gr. - Duplex Putih atau CWb
- Art Paper atau Matt Paper
Permukaan kertas ini licin dan mengkilap, lazimnya berwarna putih dan warna terperinci yang lain untuk kebutuhan mencetak foto. Kertas ini tidak sesuai untuk media menulis tetapi cocok untuk tinta printer. Umumnya figunakan untuk cover buku, majalah, dan kertas usul atau kalender. Gramasi art paper umumnya adalah 5 gr, 100 gr, 115 gr, 120 gr, dan 150gr. - Art Karton
Jenis masih seperti dengan art paper, cuma aku gramasinya lebih besar. Biasanya kertas ini digunakan untuk katalog, kartu nama, brosur dan produk percetakan lain yang membutuhkan kertas tebal. Gramasinya yaitu 190 gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr dan 360 gr. - Ivory
Tekstur jenis kertas ini hampir seperti art carton, tetapi hanya satu sisinya yang licin dan bab lainnya tanpa coating. Produk yang memakai kertas jenis ini yakni paper bag, dos kosmetik, poster, buku agenda, dan paper tray. Gramasi kertas ivory yang sering digunakan ialah 10 gr, 230 gr, 250 gr, 310 gr, dan 400 gr. - Samson Kraft
- Gelombang atau Corugated
Ciri kertas ini yaitu terdapat gelombang pada bab tengahnya. Ketebalannya cukup tinggi dengan warna cokelat dan tampakredup. - Linen Jepang
Jenis kertas ini mempunyai teksturcukup tebal dan memiliki variasi warna yang banyak. Gramasinya cukup tinggi, ialah 220 gr dan 250 gr sehingga cocok untuk cover buku, agenda dan nota. - Jasmine
Biasanya jenis ini dipakai untuk kartu ajakan. Kertas ini memperlihatkan kesan cukup mewah dengan butiran gliter. - Fancy Paper
Jenis ini mempunyai banya pilihan warna dan karakteristik, mirip fancy paper polos, fancy paper tekstur dan fancy paper vanguard. - Stiker Vinyl
Vinyl yakni hasil sintetis dengan ciri licin, halus, mengkilap, lentur dan terdapat lem pada bab belakangnya. Kekuatannya juga cukup bagus dan tidak mudah sobek atau terkikis hujan, sehingga sering digunakan untuk stiker motor, mobil, helm dan sebagainya. - Yellow Board
- Asturo
Kertas ini memiliki warna pada masing-masing sisi, biasanya satu segi berwarna putih dan yang lain berwarna lain. Warna bisa solid ataupun gradasi yang biasanya dipakai untuk jilid buku, kerajinan tangan, majalah dinding dan lainnya.
Ukuran Kertas
Berikut ini banyak sekali ukuran kertas yang banyak diperjualbelikan berdasarkan ukurannya sesuai keperluan dan kegunaan, antara lain:
Kertas | satuan mm | satuan cm | satuan inchi |
A0 | 841 x 1189 mm | 84.1 x 118.9 cm | 33.11 x 46.81 in |
A1 | 594 x 841 mm | 59.4 x 84.1 cm | 23.39 x 33.11 in |
A2 | 420 x 594 mm | 42.0 x 59.4 cm | 16.54 x 23.39 in |
A3 | 297 x 420 mm | 29.7 x 42.0 cm | 11.69 x 16.54 in |
A4 | 210 x 297 mm | 21.0 x 29.7 cm | 8.27 x 11.69 in |
A5 | 148 x 210 mm | 14.8 x 21.0 cm | 5.83 x 8.27 in |
A6 | 105 x 148 mm | 10.5 x 14.8 cm | 4.13 x 5.83 in |
A7 | 74 x 105 mm | 7.4 x 10.5 cm | 2.91 x 4.13 in |
A8 | 52 x 74 mm | 5.2 x 7.4 cm | 2.05 x 2.91 in |
A9 | 37 x 52 mm | 3.7 x 5.2 cm | 1.46 x 2.05 in |
A10 | 26 x 37 mm | 2.6 x 3.7 cm | 1.02 x 1.46 in |
2A0 | 1189 x 1682 mm | 118.9 x 168.2 cm | 46.811 x 66.220 in |
4A0 | 1682 x 2378 mm | 168.2 x 237.8 cm | 66.220 x 93.622 in |
Industri Kertas di Indonesia
Indonesia juga sudah mempunyai industri pembuat kertas sendiri, sehingga tidak perlu lagi mengimpor dari luar negeri. Adapun beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kertas yaitu selaku berikut:
- PT CMI Sinarmas Pulp & Paper
- April Group (RAPP)
- PT Pakerin (Pabrik Kertas
Indonesia) - PT kertas Basuki Rachmat
Indonesia - PT Cakrawala Mega Indah
- PT Indah Kiat Pulp &
Paper - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
- PT Pindo Deli Pulp &
Paper - PT Riau Andalan Pulp &
Paper - PT Lontas Papyrus Pulp &
Paper
Kertas Ramah Lingkungan
Meskipun terbuat dari bahan baku alami, pada kenyataannya tidak semua kertas mudah untuk didaur ulang. Akan namun diantara semua jenis kertas setidaknya ada yang bersifat ramah lingkungan. Jenis kertas yang menuhi patokan tentu saja sudah melewati serangkaian tahap sertifikasi dari organisasi dunia.
1. FSC (Forest Stewardship Council)
Organisasi dunia yang mengurusi duduk perkara tersebut ialah Forest Stewardship Council atau FSC. Organinasi non-profit yang diresmikan tahun 1993 ini menerapkan syarat bahwa bahan baku dari hutan harus mempunyai sertifikasi Forest Management atau FM, sehingga mampu menciptakan produk yang aman.
Keberadaan
organisasi ini tidak cuma menjamin keselamatan produk hasil hutan, namun juga
memberi banyak fungsi lain. Diantaranya yakni memutuskan bahwa administrasi hutan
sudah sesuai dengan standar supaya keanekaragaman hayati dan spesies yang hidup
di dalamnya tidak terancam. Termasuk pula aktivitas penebangan dan regenerasi
hutan.
Apabila sebuah industri penghasil kertas menerapkan syarat tersebut, maka produk yang dihasilkannya akan diberi logo FSC. Ada tiga jenis logi FSC yakni FSC Pure (100% materi hasil alam), FSC Mixed (materi baku menggunakan campuran Controlled Wood dan dari FSC), serta FSC Recycled (bahan baku berasal dari hasil daur ulang).
2. PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification)
PEFC ialah organisasi nirlaba internasional non-pemerintah yang memberi sertifikasi terhadap produsen kertas melalui acara sertifikasi hutan. Sertifikasi yang diberikan PEFC ini menjadi alternatif bagi perusahaan yang mempunyai hutan kecil. Organisasi ini juga melakukan koordinasi dengan pihak independen yang menggalakkan pelestarian lingkungan.
Ada dua jenis sertifikasi yang diberikan PEFC, yaitu Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) yang mengakui tata cara operasional bisa menjaga nilai ekologi, sosial, serta ekonomi hutan dan Sertifikasi Rantai Pemeliharaan (Coc) yang lebih mengacu kepada pemantauan proses pemasokan dari hutan kepada pelanggan.
0 Response to "Kertas – Sejarah, Faedah, Materi, Proses Pengerjaan, Jenis & Ukuran"
Post a Comment